Salam Ukhwah

Thursday, March 4, 2010

Menerima Musibah Sebagai Anugerah

Di sebuah desa pedalaman daratan China, ada seorang petani yang sedang termenung kerana kuda yang biasa digunakan untuk mengerjakan ladangnya lari ke dalam hutan yang ada didekat desa itu dan hampir seminggu tidak kembali. Para jiran dan saudara mara datang memberikan simpati sambil menghibur sang petani. “Kasihan sekali dengan nasib burukmu. Sekarang, tanpa kuda, kamu tidak boleh mengerjakan ladangmu lagi.” Sang petani menjawab, “Saya tidak tahu apakah ini yang disebut musibah atau anugerah.”

Seminggu kemudian ketika sang petani sedang mencangkul ladangnya, tiba-tiba dia mendengar derap kaki dan suara ringkik kuda. Ketika petani tadi melihat kearah datangnya suara itu, dia terkejut kerana kudanya yang hilang telah kembali bersama 3 ekor kuda betina yang tampak masih liar. Sang Petani merasa gembira. Para jiran dan saudara mara datang dan berkata “Nasibmu sungguh baik kawan. Sekarang kamu mempunyai 4 ekor kuda” ..Sang petani menjawab
“Saya tidak tahu, apakah bertambahnya kuda-kuda ini disebut musibah atau anugerah.”

Esok harinya, anak lelaki sang petani, melihat 3 ekor kuda betina berada di kandang. Sementara yang jantan sedang mengerjakan ladang dengan sang petani – bapa belia itu. Tiba2 dia ingin mencoba untuk naik kuda tersebut mengingat selama ini kuda yang ada hanya untuk mengerjakan ladang. Ketika sang belia baru menaiki kuda tersebut, kuda itu memberontak kerana masih liar. Sehingga sang belia terlempar dan jatuh ke tanah dengan kuat. Sang petani terkejut dan berlari ke arah anaknya. Para jiran dan saudara mara datang dan berkata : “Kasihan sekali .. betapa buruk nasibmu anak muda” .. Sang petani berkata
“ Saya tidak tahu, apakah ini disebut musibah atau anugerah.”

Kerana kaki sang belia patah, maka dia hanya mampu duduk atau berjalan menggunakan tongkat. Beberapa hari setelah kejadian tersebut, datang utusan Raja ke desa itu mengumumkan bahawa semua belia yang sehat wajib masuk tentara berperang melawan tentara musuh. Semua belia direkrut kecuali sang belia yang sedang patah kakinya. Semua jiran dan saudara mara datang mengatakan ..: “Anakmu sungguh bertuah, kerana patah kaki membuat dia tidak ikut berperang. Sang petani itu hanya berkata :
“Saya juga tidak tahu, apakah ini disebut musibah atau anugerah.”

Dalam kehidupan ini kita sering menerima dua perkara yang berlawanan yaitu musibah atau anugerah. Kita berharap untuk sentiasa mendapat anugerah, kerana anugerah adalah perkara yang sangat menggembirakan hati. Hidup ini akan terasa indah manakala kita menerima anugerah, dengan mudah kita akan bersyukur keatas anugerah diterima.

Bagaimana saat kita menerima suatu musibah, apakah kita masih boleh beryukur....? Adalah sesuatu yang berat beryukur saat kita menerima musibah. Kebiasaan yang terjadi, kita akan mengeluh, dan merasa tidak bersedia untuk menerima musibah. Mungkin kita merasa Tuhan tidak adil. Tak jarang kita menyalahkan hidup atau menyalahkan Tuhan

Pernah saya menerima dua surat yang isinya sangat berlawanan dari seorang sahabat. Saat sahabat saya itu menerima anugerah yang berlimpah, suratnya berbunyi " Kawan, saat ini saya sedang mengalami kemajuan dalam bidang usaha yang saya ceburi, dan saya mendapat beasiswa untuk meneruskan pelajaran dari perusahaan tempat saya bekerja. Alhamdulilah kawan, Tuhan begitu baik pada saya atas semua yang diberikanNya, Tuhan maha pengasih lagi maha penyayang." Sahabat saya begitu bersyukur atas semua rahmat dan anugerah yang diberikan oleh Tuhan. Itulah yang terjadi kita akan mudah bersyukur dalam keadaan ini

Dan suatu ketika saya mendapat surat dari sahabat saya yang sama, ketika dia mendapat musibah, suratnya berbunyi : " Kawan saya sedang mengalami sakit parah dan berpanjangan, sudah banyak waktu dan biaya yang saya keluarkan untuk mengobati penyakit saya ini, badan saya sudah kurus, Tuhan tidak adil, tiada guna aku berdoa. Do’aku tidak didengar Tuhan, sehingga sakit saya tidak juga sembuh." Dalam keadaan seperti inilah sering kita tidak bersyukur atas musibah yang kita terima. Kerana bersyukur pada saat tertimpa musibah itu lebih susah untuk melaksanakannya.

Banyak orang yang menjadi sakit parah, menjadi stress, kerana hati mereka tidak boleh bersyukur saat mereka ditimpa musibah. Musibah jika dijalani dengan beryukur, masalahnya akan terasa lebih mudah dan ringan. Tetapi jika kita tidak mampu untuk bersyukur saat ditimpa musibah, maka masalahnya mungkin akan bertambah dan bertumpuk, sehingga membuat kita semakin terpuruk.

Rasa syukur sangat penting dalam kehidupan, rasa syukur membuat hati dan fikiran menjadi terbuka menerima apapun keadaan yang kita alami dalam kehidupan, dan selalu mengingatkan akan semua kurnia saat mendapat anugerah. Dengan bersyukur kita akan mampu menghadapi masalah secara proporsional. Kerana setiap masalah pasti ada jalan keluar, dan dibalik masalah terdapat hikmah yang tersembunyi. Dengan beryukur kita boleh melihat hikmah disebalik masalah

Dengan bersyukur kita boleh mengawal diri, yaitu tidak bersikap berlebihan saat menerima anugerah atau musibah. Rasa syukur merupakan kekuatan yang luar biasa untuk menghilangkan atau mengatasi masalah dalam kehidupan.
Hidup akan terasa bahagia atau menderita, semua bergantung pada cara pandang dan pikiran kita. Dengan selalu bersyukur akan dapat ditemukan apa yang kita cari. Jika pikiran kita menghendakii sesuatu yang indah dari setiap musibah dan menysukurinya, maka hal indah yang akan kita dapat. Maka Marilah mensyukuri kehidupan yang kita jalani, baik saat kita mendapat musibah atau saat mendapat anugerah.

"Dengan bersyukur kita dapat menerima musibah sebagai anugerah "
dibaca dari blog http://www.keruak.com
SuaraHati : Kadang-kadang akal kita terhad dan jiwa kita terlalu kerdil untuk memahami dan mengetahui segala hikmah yg tersirat disebalik kekecewaan.. kesakitan atau kepedihan tatkala kata diuji dengan pelbagai ujian. Saya mennyeru kepada diri saya sendiri juga sahabat ziarah semoga kita sentiasa bersangka baik terhadap takdir ALLAH yang telah ditentukan kepada kita agar kita lebih mendapat ketanangan kerana setiap perkara / musibag yang berlaku pasti ada hikmah yang tersembunyi.

No comments: